Sakit Kepala Bagian Depan

Sakit Kepala Bagian Depan

Mengubah gaya hidup

Anda juga bisa mencoba mengurangi sakit di daerah atas kepala dengan meminimalisir kegiatan atau aktivitas yang memicu stres muncul.

Justru, tingkatkan kegiatan yang bisa membuat Anda lebih rileks, misalnya dengan melakukan yoga atau olahraga secara rutin. Olahraga yang bisa Anda lakukan adalah berenang, bersepeda, dan berjalan kaki.

Selain itu, pastikan kebutuhan tidur cukup. Artinya, Anda tidur sesuai dengan jam tidur yang ideal untuk orang dewasa. Sebab, kurang tidur bisa menyebabkan rasa sakit di kepala.

Cara Mengatasi Sakit Kepala Bagian Atas

Penanganan sakit kepala bagian atas umumnya dilakukan untuk meredakan rasa sakit dan mencegahnya kambuh kembali. Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit kepala bagian atas:

Stres berlebih dan kurang tidur merupakan beberapa faktor yang kerap menyebabkan sakit kepala bagian atas. Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengatasi sakit kepala bagian atas, Anda dianjurkan untuk tidur yang cukup setiap malam selama 7–8 jam.

Anda juga bisa mengurangi stres dengan cara melakukan relaksasi, olahraga, yoga, atau jalani hobi Anda, misalnya memasak, mendengarkan musik, atau menonton film yang Anda sukai. Dengan begitu, sakit kepala bagian atas pun dapat berangsur-angsur mereda.

Anda bisa mengatasi sakit kepala bagian atas dengan mengonsumsi obat pereda sakit kepala yang dijual bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen.

Namun, pada kasus tertentu, khususnya pada sakit kepala yang sering kambuh atau tidak mempan diatasi dengan obat bebas, mungkin dibutuhkan obat-obatan yang hanya bisa diperoleh melalui resep dokter, misalnya obat antidepresan, obat penenang atau anticemas, dan obat antikejang.

Sakit kepala bagian atas terkadang juga bisa muncul karena kebiasaan tidak sehat, seperti terlalu banyak atau sering mengonsumsi kafein dan minuman beralkohol. Oleh karena itu, Anda perlu membatasi atau menghentikan kebiasaan tersebut guna mencegah sakit kepala kambuh kembali.

Meski demikian, konsumsi kafein yang dihentikan mendadak mungkin bisa menyebabkan sakit kepala bagian atas akibat efek caffeine withdrawal pada sebagian orang. Jika Anda sulit berhenti minum kafein, coba konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Selain dengan berbagai cara di atas, sakit kepala bagian atas juga mungkin bisa diredakan dengan beberapa cara alternatif, seperti akupuntur, pijatan kepala, dan aromaterapi.

Itulah berbagai penyebab sakit kepala bagian atas dan cara mengatasinya. Meski demikian, perlu Anda ingat bahwa konsumsi obat pereda nyeri, terutama yang dijual bebas, umumnya hanya bersifat meredakan gejala dan belum tentu dapat mengatasi penyebabnya. Jadi, sebaiknya hindari terlalu sering mengonsumsi obat pereda sakit kepala, dan alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter.

Anda bisa berkonsultasi bersama dokter dengan mudah lewat Chat Bersama Dokter. Lewat konsultasi ini, dokter juga akan menyarankan perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk meredakan sakit kepala bagian atas atau merekomendasikan Anda untuk menjalani pemeriksaan langsung di rumah sakit bila diperlukan.

Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri ringan sampai sedang di kepala dan leher. Sakit kepala tegang sering kali digambarkan seperti ada tali yang mengikat kuat di sekitar kepala.

Sakit kepala tegang atau tension headache merupakan jenis sakit kepala yang paling sering terjadi. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa, terutama wanita.

Meski bisa cukup mengganggu, sakit kepala tegang umumnya dapat diatasi dengan obat-obatan dan pola hidup sehat. Namun, pada beberapa kondisi, misalnya sakit kepala yang terus berulang atau bertambah buruk, pemeriksaan oleh dokter perlu dilakukan.

Pengobatan Sakit Kepala Tegang

Pengobatan sakit kepala tegang bertujuan untuk meredakan gejala secepatnya dan mencegah sakit kepala kambuh. Sebagai langkah pertama untuk mengatasi sakit kepala tegang, pasien dapat segera mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas, seperti ibuprofen dan paracetamol, begitu gejalanya muncul.

Jika obat-obatan tersebut tidak dapat meredakan gejala, pasien disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter akan mengevaluasi obat yang sebelumnya dikonsumsi pasien dan mungkin meresepkan obat-obatan yang lebih kuat, seperti:

Dokter juga dapat memberikan obat-obatan lain di samping pereda nyeri, seperti:

Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker

Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai?

Nah, berikut ini beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya:

Baca juga: Sakit Kepala Cluster dengan Migrain, Sama atau Tidak?

Nah, kesimpulanya sakit kepala berkepanjangan yang tak kunjung membaik, bisa saja menandai adanya penyakit serius lainnya. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. Nantinya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui penyebab dari sakit kepala berkepanjangan.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mengubah pola makan

Selain menggunakan obat sakit kepala, Anda juga bisa mengubah pola makan Anda. Cobalah untuk menerapkan pola makan sehat, termasuk menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein.

Sekalipun beberapa obat sakit kepala juga mengandung kafein, Anda tetap harus mengurangi asupan kafein karena dapat memperparah kondisi atau sakit yang Anda rasakan.

Selain itu, cobalah untuk mengurangi berat badan jika Anda mengalami obesitas. Ternyata, berat badan yang meningkat pun juga bisa meningkatkan terjadinya sakit kepala bagian atas dan juga migrain.

Tak hanya itu saja, obesitas juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit kepala episodik yang bisa berubah menjadi sakit kepala kronis.

Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker

Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai?

Nah, berikut ini beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya:

Baca juga: Sakit Kepala Cluster dengan Migrain, Sama atau Tidak?

Nah, kesimpulanya sakit kepala berkepanjangan yang tak kunjung membaik, bisa saja menandai adanya penyakit serius lainnya. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. Nantinya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui penyebab dari sakit kepala berkepanjangan.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Halodoc, Jakarta - Rasanya hampir tiap orang pernah mengalami sakit kepala, setuju? Namun, bagaimana dengan sakit kepala yang terjadi secara terus-menerus? Sakit kepala terus-menerus atau kronis juga disebut dengan sakit kepala berkepanjangan.

Sakit kepala berkepanjangan ini ditandai dengan sakit kepala yang terjadi minimal 15 hari dalam satu bulan dan terjadi selama tiga bulan berturut-turut. Hal yang perlu ditegaskan, sakit kepala berkepanjangan tak boleh dianggap remeh. Sebab bisa jadi kondisi tersebut menandai adanya keluhan kesehatan yang lebih serius.

Baca juga: 7 Tips Menghadapi Sakit Kepala Ketika Terkena Hujan

Penyebab Sakit Kepala Bagian Atas

Sakit kepala bagian atas umumnya disebabkan oleh sakit kepala tegang yang sering menyerang orang dewasa, terutama wanita. Sakit kepala tegang disebabkan oleh otot-otot yang tegang di kepala dan leher.

Banyak hal yang bisa memicu terjadinya ketegangan pada otot-otot tersebut, antara lain:

Selain pada bagian atas, sakit kepala tegang bisa juga terasa pada bagian depan dan sisi kanan kiri kepala. Sakit kepala yang demikian juga bisa disebabkan oleh migrain. Gejala-gejala lain yang dapat timbul pada sakit kepala akibat kondisi tersebut antara lain:

Sakit kepala bisa menyerang bagian kepala mana saja, termasuk bagian atas.  Umumnya sakit kepala atau pusing pada bagian atas memunculkan sensasi tertekan seolah Anda sedang membawa beban berat di puncak kepala. Berikut informasi penyebab dan cara mengatasi sakit kepala bagian atas.

Apa penyebab sakit kepala bagian atas?

Ada berbagai penyebab yang dapat memicu kondisi tersebut, yang perlu diketahui membahas cara mengatasinya. Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab sakit kepala pada bagian atas, antara lain:

Mengonsumsi obat sakit kepala

Salah satu cara yang mungkin bisa Anda gunakan untuk meredakan sakit kepala bagian atas adalah mengonsumsi obat seperti paracetamol, ibuprofen, aspirin, dan naproxen untuk meredakan rasa sakit.

Namun, saat menggunakan obat-obatan ini, pastikan bahwa Anda mengikuti instruksi penggunaan di dalam kemasan. Artinya, untuk menghindari sakit kepala yang muncul akibat penggunaan obat secara berlebihan, gunakan obat sakit kepala dengan bijak dan tidak menyalahi aturan.

Selain itu, pastikan bahwa Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter mengenai obat mana yang paling sesuai untuk kondisi sakit kepala yang dialami. Pasalnya, beberapa jenis obat-obatan tertentu tidak dapat dikonsumsi bersamaan.